Berbicara tentang VPS, seperti Cloud VPS, ada saatnya mengalami kendala. Beberapa hal berkaitan dengan komputer seperti software, hardware, jaringan, atau komponen lain yang mengalami masalah tentu cukup mengganggu produktivitas kerja dan bahkan bisa merepotkan. Dari banyaknya alternatif yang ada, troubleshooting merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk pecahkan masalah.
Troubleshooting mempunyai jenis serta metode bervariasi yang tergantung pada sumber masalahnya. Troubleshooting akan melakukan identifikasi, evaluasi, sampai review sumber error. Maka, aktivitas satu ini sebaiknya tak dilakukan asal-asalan.
Lalu, apa itu troubleshooting? Mari simak penjelasan di bawah ini!
Apa Itu Troubleshooting?
Troubleshooting merupakan pendekatan secara sistematis yang dilakukan untuk temukan dan pecahkan masalah. Masalah dimaksud umumnya bersifat cukup kompleks, contohnya error di perangkat komputer, sistem perangkat lunak, jaringan, dan lain-lainnya. Troubleshooting memiliki tujuan untuk pastikan sistem dapat beroperasi lagi dengan normal.
Saat melakukan troubleshooting, biasanya teknisi komputer akan terapkan pendekatan isolasi masalah. Pendekatan adalah dengan cara kumpulkan informasi yang terkait kendala terjadi.
Berdasarkan informasi sudah dikumpulkan, teknisi akan hilangkan ataupun eliminasi beberapa komponen dicurigai jadi penyebab error. Tujuannya untuk pastikan apakah kendala masih ada ataukah sudah hilang. Tak hanya itu, langkah ini pun berguna untuk menjadi identifikasi masalah ketidakcocokan komponen.
Pada dasarnya troubleshooting adalah cari penyebab masalah umum serta mengisolasinya sehingga bisa diperiksa. Dengan demikian, teknisi bisa mendiagnosis masalah serta menerapkan solusi secara jelas.
Berbagai Jenis Troubleshooting
Secara teknis, terdapat dua jenis troubleshooting perlu untuk diketahui:
Troubleshooting forward
Troubleshooting forward adalah teknik untuk mendeteksi masalah dari awal perakitan komputer. Troubleshooting ini umumnya dipakai oleh orang yang telah terbiasa merakit komputer. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum komputer dinyalakan ataupun diberikan aliran listrik. Contohnya, pemasangan RAM, pemeriksaan power supply serta power socket, dan lain sebagainya.
Troubleshooting backward
Troubleshooting backward adalah teknik dilakukan untuk deteksi masalah di komputer setelah dinyalakan. Teknik satu ini banyak dipakai karena memang kendala lebih kerap muncul setelah perangkat dihidupkan. Contohnya, floppy disk tak terbaca, tombol CPU yang tak berfungsi, dan lain sebagainya.
Adapun beberapa jenis troubleshooting berdasarkan pada penyebab masalah, seperti:
Kebiasaan Pemakaian yang Buruk
Kebiasaan buruk para pengguna dapat menurunkan performa serta kinerja perangkat. Misalnya seperti buka banyak aplikasi secara bersamaan ataupun memakai perangkat overclock. Troubleshooting untuk atasi hal ini adalah lakukan restart ataupun diamkan komputer dalam keadaan mati selama 10-20 menit.
- Kualitas Sistem yang Kurang Baik
Kendala pun dapat terjadi karena dari kualitas sistem yang buruk. Tiap produk mempunyai kelebihan serta kekurangan masing-masing, sehingga masalah terjadi juga bervariasi tergantung pada sistemnya. Untuk pecahkan masalah ada baiknya ikuti buku panduan manual bawaan brand yang bersangkutan.
Cara Kerja Troubleshooting
- Kumpulkan Informasi
Kumpulkan semua informasi yang terkait dengan masalah. Informasi dapat berisi mengenai hilangnya kemampuan komponen tertentu ataupun terjadi perubahan tak diinginkan. Tujuannya untuk identifikasi kendala dan juga memahami cara mengatasinya.
- Deskripsikan Masalah
Mendeskripsikan masalah dengan komprehensif akan bantu troubleshooter temukan akar masalah. Terdapat sejumlah hal perlu diperhatikan, seperti gejala, waktu, komponen, serta kondisi saat error. Ini akan ungkapkan komponen mana yang aman dan mengalami kendala.
Tentukan Penyebab Masalah
Pada tahap ini, umumnya troubleshooter memakai pendekatan split-half atau isolasi masalah lewat eliminasi. Ini sangat efektif apalagi jika perangkat punya sistem dengan beberapa bagian secara seri. Tiap bagian akan dites satu-satu sampai sumber masalah ditemukan.
Buat dan Uji Solusi
Setelah ditemukannya akar masalah, lalu buat dan kembangkan rencana untuk atasi masalah. Berbagai hipotesis atau rencana dibuat lalu diuji sampai solusi teridentifikasi. Jika gagal semua, troubleshooting perlu dilakukan ulang dari tahap yang sebelumnya.
Implementasikan Solusi
Setelah masalah berhasil dipahami serta diidentifikasi, tahap berikutnya adalah implementasikan solusi. Di sini, troubleshooter wajib memperbaiki, menyesuaikan, ataupun mengganti komponen yang jadi penyebab masalah. Pengujian ulang juga dibutuhkan untuk pastikan kendala benar-benar sudah diperbaiki.
Analisa hasil
Kadang-kadang, solusi malah timbulkan masalah yang baru di komponen yang lain. Analisis hasil troubleshooting adalah bentuk antisipasi potensi masalah baru terjadi. Maka, troubleshooter perlu pantau dan pastikan perubahan dibuat tak mempengaruhi kinerja sistem ataupun komponen terkait lain.
Dokumentasikan Proses
Walaupun secara teknis tak ada hubungannya dengan proses perbaikan, tapi ini akan bantu jika mendapati kendala yang serupa.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai troubleshooting. Jika Anda ingin mencari tahu lebih banyak mengenai VPS Indonesia, seperti Cloud VPS, dan juga tentang masalah-masalah umumnya, serta troubleshooting. Kunjungi situs https://nevacloud.com/ untuk dapatkan informasi lebih banyak dan jelas.